Minggu, 22 November 2015

KABAR BAIK DARI UNIKAMA


Universitas Kanjuruhan Akhirnya Lepas Status Kampus 'Siluman'
Sumber: Suryamalang

Sebuah kabar gembira dari UNIKAMA dari sebuah media online malang yaitu Suryamalang. Dengan judul Universitas Kanjuruhan akhirnya lepas status kampus siluman, sepertinya menarik beritanya. Kawan-kawan mari kita baca bersama.

==============================================

Universitas Kanjuruhan Akhirnya Lepas Status Kampus 'Siluman'


Senin, 6 April 2015 03:36

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Status Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) yang tercatat di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, Direktorat Perguruan Tinggi (Dikti) kembali aktif.
Artinya, kampus yang berlokasi di Jalan Slamet Supriyadi, Sukun ini, bisa dilayani Dikti kembali.
Informasi tersebut diketahui setelah SURYAMALANG menelusuri kembali situs http://forlap.dikti.go.id/ yang menyampaikan informasi aktif dan tidak aktifnya sebuah kampus.
Dari sini bisa diketahui bila Unikama, kini kembali tercatat sebagai kampus yang aktif, alias bukan kampus 'siluman' yang tidak diakui keberadaannya oleh pemerintah.
Rektor Unikama, Prof Dr Pieter Sahertian saat dikonfirmasi, Minggu (5/4/2015) sore, membenarkan informasi itu.
Kendati demikian, Pieter menolak memaparkan lebih lanjut karena masih belum memiliki data.
“Besok saja, saya sampaikan kabar ini kembali bersama teman-teman (pimpinan Unikama, red) yang lain,” kata Pieter.
Sekedar diketahui, status Unikama sempat dinonaktifkan Dikti sejak awal tahun lalu.
Status tersebut merupakan imbas dari konflik internal di tubuh Yayasan Unikama.
Informasi yang tersiar keluar, konflik tersebut membuat suasana perkuliahan Unikama tak sehat.
Nah, informasi ini akhirnya menjadi patokan Dikti untuk menonaktifkan Unikama sementara waktu.
Pieter Sahertian sendiri membantah jika konflik tersebut masih terjadi. Menurutnya, kampus yang dahulu bernama IKIP PGRI Malang kini sudah kondusif.
( Adrianus Adhi ) itu adalah nama penulis berita ini kawan.

Sungguh berita yang melegakan bukan.

sumber: suryamalang

Pemberitaan Bentrok di Unikama yang bisa dijadikan bahan skripsi


Mahasiswa NTT dan Maluku Bentrok, PolisI Jaga Ketat Kampus Universitas Kanjuruhan Malang
Sumber: Suryamalang/Sri Wahyunik
Sebuah pemberitaan yang tak ada EDITORNYA di media Online yang ditulis oleh Sri Wahyunik, Editornya ternyata ada namun penulisannya tetap tidak ada perubahan. Bagi anda mahasiswa bisa menggunakan tulisan ini sebagai bahan skripsi atau penelitian. Lanjutkan baca dan cari apa yang janggal dalam penulisan pemberitaan ini.
==========================================================

Mahasiswa NTT dan Maluku Bentrok, PolisI Jaga Ketat Kampus Universitas Kanjuruhan Malang

Jumat, 20 November 2015 21:33

SURYAMALANG.COM, SUKUN - Polisi menjaga tiga titik di Unniversitas Kanjuruhan Malang (Unikama), Jumat (20/11/2015) malam.
Polisi disebar di tiga titik, yakni di Jalan Keben belakang kampus Unikama, dalam kampus, dan Jalaaan Supriadi jalan raya di depan kampus.
Sebab kedua kelompok awalnya muncul darI Jalan Keben (kelokpok Ambon) an Jalan Supriadi (kelompok Sumba Timur).
"Malam inI kami jaga, pasukan disebar di tiga titik," ujar Wakapolres Malang Kota Kompol Dewa Putu Eka kepada SURYAMALANG.COM.
Dewa tidak menyebut jumlah pasukan. Pasukan yang berjaga juga dipersenjatai laras panjang.
Dewa mmenambahkan pihaknya juga sedang mencari akar persoalan kedua kelomppok yang tawuran itu. "Sedang kami cari akar masalaahnyaa," lanjut Dewa.
Dua kelompok yang beraasal dari Sumba Timur NTT dan Ambon, Maluku tawuran di kampus Unikama. Mereka saling lempar batu daan parang. Saat tawuran, mereka juga membunyikan nyanyian mulut seperti layaknya ketika perang suku.
Tawuran yang terjadi pekan tadi merupakan tawuran kedua sehari ini. Pagi sekitar pukul 03.00, kedua kelompok itu juga sudah bentrok.. Polisi sempat berjaga sekitar kampus hingga pukul 07.00.
"Tadi sempat aman, terus petang taadi bentrok lagi. Sama antar kelompok yang tadi pagi," ujar Dian, seorang mahasiswa Unikama.
Kedua kelompok juga saling lempar bbatu. Akibatnya bebatuan terlihat berserakan di Jalan Keben dan halaman kampus Unikama. Bebatuan itu seukuran kepalan tangaan orang dewasa.



BREAKING NEWS : Mahasiswa NTT dan Maluku Bentrok, Ada yang Bawa Parang

Jumat, 20 November 2015 20:33

SURYAMALANG.COM, SUKUN - Tawuran antarmahasiswa terjadi di Universitas Kanjuruhan Malang, Jumat (20/11/2015). Tawuuran terjadi sekitar pukul 17.35 hingga buubar pukul 18.35 malam
Dari informasi yang dihimpun SURYAMALANG.COM, tawuran teerjadi antara kelompok mahasiswa dari Sumba Timur Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Ambon, Maluku. Tawuran terjadi di Jalan Keben yang terletak di utara kampus Unikama.
Satu kelompok datang dari ujung jalan di depan gerbang utara Unikama dan satu kelompok dari sisi barat. Kedua kelompok saling ejek sampai akhirnya bentrok.
Ketika bentrok, kelommpok Sumba Timur mengeluarkan parang. Kelompok dari sisi barat akhirnya semburat berlarian. Beberapa saat kemudian kelompok dari sisi barat yang teridentifikasi kelompok Ambon mengumpullkaan bala bantuan.
Kedua kelompok kemudian kembali bentrok di sekitar Jalan Keben. Kedua kelompok saling lempar batu dan parang.
"Kayak perang, lempar-lempar batu da parang. Banyak yang bawa parang," ujar Sudarmaji, penjual minuman di Jallan Keben.
Tawuran reda ketiika polisi tiba sekitar pukul 18.35 sekitar adzan Isya'. Mahasiswa semburat berlarian ketika polisi datang.

Ngeri, Mahasiswa Saling Lempar Batu dan Parang di Universitas Kanjuruhan Malang

Jumat, 20 November 2015 20:57

SURYAMALANG.COM, SUKUN - Tawuraan antar mahasiswa di Universitas Kanjuruhan (Unikama) memmbuat kaca gerobak minuman milik Sudarmaji pecah. Begitu juga sebuah gelas di rombong tersebut.
Kaca pecah akibat terkena lemparan batu saat mahasiswa tawuran.
"Kena lemparan batu. Saya, ya takut juga tadi, anak sekitar 50 lawan 50 yang tawuran. Saling lempar batu dan parang," ujar Sudarmaji.
Meskipun dicekam takut, Sudarmaji tetap bertahan di balik gerobaknya. Ia tidak sampai menjadi sasaran lemparan batu namun sebuah lemparan batu mengenai kaca gerobak minumannya.
"Saya juga telepon polisi," katanya.
Sekitar pukul 20.30, situasi sudah kondusif. Bebatuan terlihat berserakan di Jalan Keben, juga di halaman kampus Universitas Kanjuruhan Malang.
Polisi juga masih menyisir sekitar kampus untuk mencari senjata tajam dan meendeteksi gerombolan massa.
Tawuran terjadi antarakelompok mahasiswa dari Sumba Timur Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Ambon, Maluku. Tawuran terjadi di Jalan Keben yang terletak di utara kampus Unikama.

Inilah Poin Kesepakatan Antara Dua Kelompok Mahasiswa yang Bentrok Jumat Malam

Sabtu, 21 November 2015 18:19

SURYAMALANG.COM, SUKUN - Dua kelompok mahasiswa yang bentrok di Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) akhirnya didamaikan, Sabtu (21/11/2015).
Kesepakatan damai melibatkan dua kelompok pemuda dari Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Ambon, Maluku, senior kedua kelompok pemuda itu, pihak rektorat Unikama dan Kepolisian Resor Kota Malang.
Wakapolres Kota Malang Kompol Dewa Putu Eka memfasilitasi proses perdamaian tersebut.
Kepala Bagian Operasional Polres Malang Kota Kompol Sunardi Riyono mengatakan, kedua kelompok membuat kesepakatan damai di atas kertas, berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan mereka.
Poin kesepakatan itu adalah tidak mengulangi perbuatan mereka, dan teman-teman dalam masing-masing kelompok tidak saling membalas dendam.
Bentrokan mahasiswa di kampus yang berada di Kecamatan Sukun itu bukan sekali ini saja terjadi. Hal ini pula yang membuat pihak kampus akan memformulasikan cara untuk menghindari peristiwa serupa terjadi di masa mendatang.
Rektor Unikama Pieter Sahertian kepada SURYAMALANG.COM mengungkapkan keheranannya atas peristiwa itu. "Kampus kami ini dikenal sebagai kampus multikultural, tetapi peristiwa seperti tadi malam beberapa kali terjadi. Atas dasar itulah, kami akan mencari formula agar peristiwa itu tidak terulang lagi," ujar Pieter, Sabtu (21/11/2015).
Seperti diberitakan, Jumat (20/11/2015) malam, dua kelompok pemuda dari Sumba Timur dan Ambon terlibat bentrok di sekitar kampus Unikama.
Peristiwa itu dipicu hal sepele. Seorang dari daerah Ambon disuiti oleh pemuda dari Sumba Timur.
Kedua kelompok saling lempar parang dan batu. Mereka baru bubar setelah dihalau pihak kepolisian. Paska bentrok itu, bebatuan tergeletak di sejumlah titik baik di sekitar kampus ataupun di halaman kampus.
Polisi menyita tiga buah parang dan sebuah rantai dalam peristiwa itu. Parang ditemukan tergeletak di lokasi bentrok, tetapi pemiliknya sudah kabur sehingga polisi tidak menangkap pemilik parang itu.
==========================================================
Sobat semua ternyata nama editornya Fatkhulalami apa yang sebenarnya terjadi. Akankah terulang pada artikel yang lainnya. Coba anda cermati dan baca perlahan. Seharusnya media bukan hanya memberikan berita namun juga mengajarkan kita bagaimana menulis yang baik.

Salam Super

Sumber: Suryamalang.com