Jumat, 15 Oktober 2010

HARI BAHAGIA YANG BERSELIMUT DUKA


Pagi itu, tepatnya tanggal 9 oktober 2010. Aku pergi ke kampus untuk melakukan kegiatan sehari-hariku. Namun pagi yang kurasakan saat itu sangatlah berbeda dengan pagi-pagi yang sebelumnya. Pasalnya aku harus datang sebelum acara lomba baca puisi dimulai. Aku merupakan salah satu panitia sekaligus pesertanya.
Pagi itu, sebenarnya aku sa
ngat bahagia. Pasalnya merupakan hari ulang tahunku. Namun semua yang aku rasakan saat itu tlah sirna. Musnah semua rasa bahagia itu karena seorang saja. Siapa dia, tentu anda tak perlu tahu biar aku saja dan Tuhan yang tahu. Namun teman-temanku sudah banyakn yang tahu.
Pagi itu, disalahkanya aku tentang hal yang tidak aku lakukan. Semua ini salah kamu, salah kamu..!!! lihat ketua kamu berkerja sendiri. Padahal sebelumnya tidak pernah ada koordinasi mengenai acara ini. acara pembukaan dulu juga. Aku hanya dijadikan pelampiasan akan ketidak puasannya saja. Sunggguh kecewa aku seorang itu. Ia hanya memandangku sebelah mata saja.
Hingga akhirnya aku putuskan, biarlah terwujud apa yang dia katakan. Kau ini tak bertanggung jawab, semua ini salahmu. salahmu.

Setiap detik setiap waktu aku selalu memikirkan kata itu. Setiap melihatnya aku mulai merasa jengkel dan marah. Namun kemarahanku percuma dan hanya menyakiti badanku sendiri. Semua yang aku rasa masih saja seperti itu, rasa marah, jengkel dan semua rasa benci yang lainnya.

Aku masih saja terpuruk dalam kebencianku yang semakin bertambah. dan pada tanggal itu merupakan puncaknya di mana masalah yang lalu menghantui aku. Semua hancur dalam hatiku, semua.

Aku ingin pergi saja rasanya. dari kampus yang aku huni ini. Semua terasa tak bersahabat, semua rasa mengucilkan aku. semua.

Aku ingin pergi, namun akankah kepergianku menjadi hal yang mungkin membuatku dan masalahku selesai. aku benci, muak dan terlanjur benci. dengan prodi ini, kampus ini, semua aku benci semua.

Aku masih saja begini, merasa muak, benci, bosan, dan ingin rasanya lari. namun sudah dua tahun lamanya aku di sini. Di samping itu aku tak ingin melukai dan mngecewakan orang tuaku yang selama ini membiayaiku kuliah. namun aku suadah terlanjur muak, benci, dengan semua ini.

aku sudah mulai melakukan hal yang dulu lagi ketika aku mulai muak dan benci. Dosa itu lagi marah, marah dan marah... semua yang membuatku marah. aku semakin benci dengan semua.

Aku ingin mati saja. namun akankah kematianku akan membuat masalahku usai. ah.. mungkin tidak. baiknya aku pergi saja dari semua masalah ini, kampus ini prodi ini dan semua yang mengucilkan aku ini. benci....

Aku sudah terlanjuk muak dengan semua ini. Marah namun semua percuma. Aku ingin meronta meronta... pada semua ini.

Kebencianku mulai tak tertahankan lagi. Kemuakan ini, membuatku semakin lam semakin ingin pergi. benci dan muak aku menjadi tak tertahankan lagi..................

bersambung

Tidak ada komentar: