Sabtu, 16 Oktober 2010

HARI YANG TAK TERLUPAKAN

HARI YANG TAK TERLUPAKAN

Kala itu langit mendung
Dan air mulai turun membasahi bumi
Kelopak daun yang kering kini basah
Pepohonan pun mulai segar di pandang
Namun ada sedikit keraguan dalam hati ini

Nampak olehku dua ekor burung hinggap di dahan
Mereka membuatku jatuh hati
Satu persatu dari mereka merayu dengan genitnya
Dengan suara yang merdu lembut
Sedang yang satu dengan suara menantang padaku

Untuk sekian kalinya aku, memilih
Dia yang merdu lembut merayu
Namun rasa yang kurasakan semakin berlalu
Dia pergi meninggalkanku
Bukan karena aku menduakannya

Di kala aku sendiri
Ketika burung itu meninggalkanku
Aku duduk sendiri di tepian teras
Tiba-tiba datang burung yang satu lagi
Teman burung yang lembut dan merdu yang meninggalkanku
Akhirnya ia menghiburku dengan tingkahnya yang tak ramah
Hari demi hari, waktu bergulir aku mulai merasakan sesak di hati
Mungkinkah ini rasa yang aku rasakan kepada burung yang selama ini menemaniku
Di kala kesedihanku

Aku mulai bangkit dari keterpurukan
Namun bayangan masa lalu membayangi jalanku untuk bersamanya
Dia yang menemaniku selama ini
Dan sekarang yang ada di dekatku
Yang menemaniku dalam suka, dukaku

Mungkin kala itu
Di mana aku menemukan rasa
Adalah hari yang indah
Dan hari yang tak dapat aku lupakan
Dalam sejarah hidupku, sampai kini

14 Oktober 2010

Tidak ada komentar: